12 APRIL PERINGATAN HARI BAPAK PRAMUKA INDONESIA

banner 120x600
banner 468x60

Meski peringatannya jarang dilakukan atau tidak se gempita Baden Powell Day, tapi kita musti tahu ada satu hari penting bagi Pramuka, yakni Hari Bapak Pramuka Indonesia.

Hari Bapak Pramuka, kalau saya lebih suka menyebut demikian, karena kepanduan dengan nama Pramuka hanya ada di Indonesia, maka otomatis kalau menyebut Pramuka ya Indonesia, kalau di Inggris ya scout

Hari Bapak Pramuka diperingati karena jasa besar Sri Sultan Haamengkubuwono IX terhadap Pramuka, sehingga tanggal lahir beliau ditetapkan sebagai Hari Bapak Pramuka.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX memiliki banyak jasa dalam kepanduan di indonesia, di antaranya:  Mengusulkan nama “Pramuka” yang terinspirasi dari kata “poromuko” yang berarti pasukan terdepan dalam perang, kemudian merumuskan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, membentuk Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka, menetapkan warna seragam Pramuka Indonesia yang masih digunakan sampai sekarang, memrakarsai Gerakan Tabungan Pramuka dan Perkemahan Wirakarya, yang merupakan perkemahan Pramuka tingkat Nasional yang pertama

Sri Sultan juga adalah Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang pertama dan menjabat selama empat periode (1961-1974).

Pada tahun 1973 Sri Sultan Hamengkubuwono IX menerima penghargaan Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scout Movement (WOSM).  Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi untuk mereka yang sungguh berjasa besar dalam pengembangan kepanduan.

Berkat jasa jasa tersebut, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikukuhkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia atau Bapak Pandu Indonesia.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX aktif dalam kegiatan kepanduan sejak masa mudanya. Beliau berperan aktif dalam merumuskan berbagai program yang bertujuan untuk membentuk karakter dan kepemimpinan di kalangan pemuda. Kepemimpinan dan dedikasinya telah memberikan dampak yang mendalam terhadap perkembangan Pramuka di Indonesia.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Yogyakarta pada 12 April 1912. Ia memiliki nama kecil Gusti Raden Mas Dorojatun. Ia merupakan putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah atau Kanjeng Ratu Alit. Keterlibatannya dalam Pramuka dimulai sejak ia masih kanak-kanak. Pada tahun 1921 di Yogyakarta, Sri Sultan tercatat sebagai anggota welp (siaga), jenjang kepramukaan terendah (6-11 tahun), dan terus aktif hingga dewasa.

Sekitar awal tahun 1960-an, beliau diangkat menjadi Pandu Agung atau pemimpin kepanduan. Beliau bersama Ir. Soekarno, Presiden Indonesia ke satu , berencana untuk menyatukan organisasi kepanduan serta mendirikan organisasi pramuka di Indonesia.

Dari rencana dua tokoh besar itulah kemudian  Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota panitianya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh serta Achmadi. Empat anggota panitia ini akhirnya menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka serta Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961, tentang Pramuka. Secara garis besar, keputusan presiden tersebut berisikan penetapan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik kepanduan anak serta pemuda Indonesia. – (lkm)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *