Oleh : KakLukman Suyano
Pada Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab III Pasal 6, dan dirinci pada Anggaran Rumah Tangga Bab III Pasal 9, disebutkan bahwa sebagai organisasi pendidikan ada delapan Sifat Gerakan Pramuka, yang salah satunya adalah sukarela. Sukarela artinya adalah kesediaan anggota Gerakan Pramuka untuk secara suka dan rela menaati ketentuan dan peraturan di lingkungan Gerakan
Pramuka, maka bila kita memahami sifat Gerakan Pramuka tersebut, tentu kita tidak perlu protes atau bingung ketika tempo hari menteri pendidikan Nadiem Anwar Makarim, mengambil kebijakan menjadikan kegiatan Pramuka menjadi kegiatan ekstra kurikuler yang wajib diadakan di sekolah, tapi tidak wajib bagi siswa, karena menurut saya kebijakan tersebut sebenar menempatkan Pramuka sesuai dengan salah satu sifatnya yakni sukarela. Ada pendapat bahwa bila tidak diwajibkan maka peserta/ anggota Pramuka akan berkurang jauh, hal itu mungkin tidak salah, tapi sebenarnya masalah yang ada bukan pada wajib atau tidaknya, tapi pada seberapa menarik dan bermutunya kegiatan kepramukaan yang ada selama ini, dan ini PR bagi pengelola kegiatan Pramuka, baik organisasi dari tingkat nasional sampai ke ranting, maupun para pelatih dan Pembina Pramuka.
Sekali tempo kita memang perlu otokkritik, mencoba mengevaluasi, tentang kegiatan kepramukaan yang selama ini telah kita laksanakan, dan saya berkeyakinan bila di sebuah sekolah diadakan polling secara jujur dan tanpa paksaan, maka pasti jauh lebih banyak siswa yang tidak memilih pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler dibanding dengan yang meminatinya.
Pertanyaan, mengapa demikian ?, sementara system metodik pendidikan gerakan pramuka yakni Permainan Mengandung Pendidikan, bukankah system pendidikan yang sangat baik, peserta menimba ilmu dengan kegembiraan, tanpa tekanan dan ketakutan, lalu cara belajar siswa aktif (CBSA) yang diterapkan di pendidikan nasional, bukankah bisa jadi meniru system pendidikan Pramuka Penegak, yakni dari oleh dan untuk Penegak, dibawah pengawasan orang dewasa, karena system pendidikan tersebut lebih dulu ada ketimbang CBSA.
Lalu bagaimana agar bisa lebih menarik dan lebih bermutu, menurut saya Pramuka tidak boleh ketinggalan jaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi begitu pesat melaju, Pramuka harus bisa mengikutinya bahkan harus lebih hebat dari yang bukan pramuka, Generasi Muda yang ikut Gerakan Pramuka harus bisa menjadi Generasi Muda yang meempunyai nilai plus, para
orang dewasa atau Pembina harus mampu mengarahkan dengan tepat, bahwa permainan dalam pramuka misalnya, harus disesuaikan dengan jenjang tingkat dalam pramuka yang telah diatur dengan apik sesuai usia, permainan untuk siaga misalnya, janganlah diterapkan untuk penggalang atau penegak dan pandega, demikian sebaliknya, sehingga kesan Gerakan Pramuka sebagai
organisasi tepok tangan bisa di tepis, bila pramuka senang menyanyi, ayo…kita mencoba untuk menciptakan lagu lagu yang baru, mengasah kreatifitas
menjadi Generasi Muda yang cemerlang
* Lukman Suyanto (sekbid asset, sarana prasarana, kerjasama dan usaha
Kwarcab brebes )