KALA BENDANA
langit yang muram tiba tiba terbelah sinar putih benderang
40 bidadari nan elok menyambut sukmanya
tubuh cebolnya menjadi perkasa lebih Werkudara dari Werkudara
wajah raksasa jeleknya berubah elok lebih Arjuna dari Arjuna
Gatut Kaca limbung, tangisnya begitu raung
ada penyesalan yang menindih batin
telapak tangan brajamusti-nya begitu reflek
ikuti kata hati membungkang kejujuran pamannya
yang roboh tak banggkit lagi
Kala Bendana, tetap setia pada lakunya
kejujuran harus melekat sepanjang hidup
hidup tiada nilainya bila bersandiwara
ia tak mau berkata bohong tentang abimanyu yang menikah lagi
sukmanya lepas dari tubuhnya dengan senyum
ia tak meratapi jalan hidupnya
meski membuatnya cepat sirna dari dunia fana
sejatinya jujur itu jalan terang hidup
semerbak harum kasturi dan seribu mawar
menghiasi langkahnya
terdengar sayup namun jelas suara merdunya :
anakku Gatot Kaca,
aku sebenarnya sudah masuk sorga
tapi aku tidak rela jika aku masuk sendirian
karena cintaku padamu maka aku akan tunggu engkau
ketika senjata Kunta milik Karna
bersarang di pusar Gatut Kaca
saat barata yudha kembali suara itu terdengar
Kala Bendana dan Gatut Kaca menuju swarga loka
Juni 2024